Bojonegoro (15 Maret 2017).Rapat tahunan tersebut dipimpin langsung oleh ketua Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif, Nur Muafidatul Muawanah. RAT tersebut dihadiri oleh Public Government Affairs (PGA) Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), Galih Tiara R. M., perwakilan Ademos, A. Shodiqurrosyad, dan seluruh anggota Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif.
Nur Muafidatul Muawanah dalam sambutannya menyampaikan, penyelenggaraan rapat anggota tahunan ini adalah salah satu tahapan penting dalam mata rantai manajemen perkoperasian. “Penyelenggaraan RAT ini merupakan komitmen kami sebagai pengurus untuk melaksanakan seluruh program yang telah direncanakan serta mempertanggung-jawabkan kepada para anggota agar dapat dievaluasi dan bisa menjadi bahan kajian program kerja selanjutnya,”tandasnya.
Turut hadir Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Sunarini. dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Bojonegoro, Sriyadi Purnomo. “Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif telah menjadi bagian dari perubahan paradigma koperasi. Dulu koperasi identik dengan simpan pinjam, namun sekarang sudah banyak yang bergerak menjadi pelaku UMKM, seperti yang dilakukan Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif ini,” Jelas Sunarini dalam sambutannya.
Ketua Dekopinda Kabupaten Bojonegoro, Sriyadi Purnomo menghimbau agar pengurus koperasi untuk melakukan inovasi produk penjualan koperasi. “Kalau saat ini hanya menjual peralatan dan perlengkapan batik, mungkin besok bisa menambah produk kebutuhan pokok, seperti beras, LPG, minyak goreng, dan lain lain.” Beliau juga berpesan agar terus dilakukan peningkatan dalam koperasi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Sementara itu perwakilan Ademos, A Shodiqurrosyad menyampaikan bahwa Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif ini harus terus berkembang dan melakukan inivasi. “Koperasi ini harus terus berjalan sebagaimana fungsinya yaitu sebagai penunjang bagi pengrajin batik jonegoro untuk berproduksi,” ujar pemuda yang biasa disapa Arsyad tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan PGA Exxon Mobil Cepu Limited, Galih Tiara R. M., bahwa Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif harus mampu mempermudah anggotanya, terutama perajin batik Jonegoro binaan EMCL untuk berproduksi. “Keberadaan koperasi ini harus mempermudah pengrajin dalam memproduksi batik jonegoro,” ujarnya, yang juga merupakan Yune Bojonegoro 2015 tersebut.
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa simpanan pokok tetap senilai Rp 100 ribu. Sementara pinjaman dinaikkan dari maksimal Rp 1.250.000 menjadi Rp 1.500.000. Ini berlaku mulai April 2017 serta beberapa keputusan lain untuk membenahi aktivitas koperasi ke depan. Koperasi Produsen Syariah Industri Kreatif berdiri pada tahun 2014. Hingga Maret 2017, anggota Koperasi sudah berjumlah 39 orang dengan modal awal tahun 2016 sebesar Rp 50 juta dan modal akhir tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 70 juta.(Arsy)