Bojonegoro, (Ademos) – Kamis, 30/11/2017 sekitar 25 Pengrajin Batik binaan ademos lewat Pertamina Berdikari (PEPC) melakukan kunjungan ke APIKRI Yogyakarta. Yang mana APIKRI adalah lembaga yang menaungi pengrajin yang ada di Yogyakarta melalui program kemitraan. Bertempat di Kantor APIKRI daerah Bantul Bu Ati memandu Para Pengrajin mengenal jauh apa itu APIKRI, apa saja hasil karya pengrajin mitra APIKRI dan bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh APIKRI itu sendiri. “Dalam hal ini APIKRI yang selaku wadah lembaga yang memberikan tempat pengrajin untuk lebih mengenalkan produk kerajinannya agar menjadikan nilai tepat guna dan kualitas terbaik saat dipasarkan”, ucap wanita kelahiran Yogyakarta itu.
Selain diajak melihat isi galeri hasil karya pengrajin, Para Pengrajin Batik juga diajak ke tempat salah satu pengrajin yang menjadi mitra APIKRI. Suroto (52th), pria kelahiran asli Yogyakarta yang notabennya berpendidikan SMK Jurusan Bangunan ini salah satu Pengrajin yang hasil kerajinannya sudah sampai pasar luar negeri, misalkan Prancis, Inggris, Belanda dan banyak lagi kota di luar negeri yang sudah memesan hasil polesan tangannya. Pria dua anak ini berkata,”mulai tahun 90 an saya menekuni dunia pengrajin dari kulit sapi ini, yang mana bapak saya dulu seorang pengrajin juga. Tidak mudah dalam menjalani usaha ini, intinya kita yakin dan menjaga kepercayaan pelanggan dari segi kualitasnya”. Pria yang mempunyai 2 karyawan ini juga setiap ada pameran dimanapun juga pastinya mengikuti, karena mitra dari Dinas UMKM Bantul dan terakhir kali Beliau mengikuti Pameran Internasional di Singapura.
Mugi, selaku koordinator pendamping dari program ini berharap perpaduan antara kain batik khas Bojonegoro dapat di kombinasikan dengan kulit sapi sehingga bisa menjadi souvenir dan juga menambah nilai ekonomisnya sebagai handmade asli Jonegoro. Dengan antusias Pengrajin Batik Binaan Ademos dan PEPC itu melakukan praktek pembuatan tas kecil perpaduan dari batik dengan kulit sapi. Mulai dari membuat pola, menggunting, mengelem, dan menjahitnya menjadi sebuah tas yang punya nilai jual lebih. Sampai tidak terasa yang mula jadwal kunjungan sampai pukul 17.00 wib menjadi 18.30 wib. (adm)