Berkunjung ke tempat pengrajin batik jonegoroan merupakan hiburan tersendiri bagi pendamping batik Ademos. Selain untuk meningkatkan keakraban dengan para pengrajin, hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pendampingan Ademos sehingga pengrajin mampu mencapai kemandirian dalam menjalankan usaha batiknya.
Bukti komitmen tersebut, sebagaimana yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, yaitu dengan penciptaan inovasi cap batik alternatif yang mampu menjawab permasalahan terkait cap batik, walau bagaimanapun secara hasil tak sesempurna cap batik buatan Solo yg harganya sangat tinggi tersebut.
Melanjutkan kegiatan pendampingannya, Ademos berusaha menggali lagi permasalahan yang dihadapi pengrajin-pengrajin batik Program Peningkatan Kemandirian Industri Kreatif kerjasama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Setelah berdiskusi beberapa waktu, ternyata disepakati bahwa permasalahan yang disepakati untuk segera dicarikan solusinya adalah permasalahan pemalaman kaos batik dan daster batik.
Ditinjau dari kemampuan, pengrajin sudah mampu memproduksi dengan menggunakan cantingan dan tentunya dengan proses ini akan memakan waktu hingga satu jam untuk satu produk berkulitas standar. Waktu yang sangat lama bila dibandingkan dengan harga jualnya yang murah. Lain halnya dengan mencanting batik dengan kualitas yang bagus. Walau prosesnya lama tapi sesuai dengan harga jualnya yang tinggi.
Oleh karena itu, Muhajir, selaku pendamping batik Ademos melakukan inovasi meja cap alternatif sebagai upaya menyelesaikan permasalahan pemalaman, termasuk produk kaos dan daster yang sudah jadi bahan jadi sebelumnya. Dengan meja ini pengecapan maupun pemalaman dapat di lakukan walau bahan sudah berupa bahan jadi. “meja ini sengaja kami buat dengan bahan-bahan murah dengan tampilan yang tidak ekslusif, agar di mata pengrajin terlihat bahwa untuk memproduksi batik tidak membutuhkan bahan dan alat yang mahal, yaitu hanya dengan limbah kayu di sekitar lingkungan alat dan bahan pun dapat terpenuhi dan tentunya alat dan bahan itu harus menghasilkan batik dengan kualitas bagus,” jelas Muhajir kepada pengrajin.
Dengan meja cap alternatif ini, lanjut Muhajir, pengrajin dapat melakukan pembuatan batik dengan proses yang lebih singkat dan mudah.
“Selain itu, dengan meja cap alternatif ini pengrajin juga dapat membuat kaos batik atau daster batik, sebagaimana yang diinginkan para pengrajin batik Program kerjasama dengan EMCL tersebut,” imbuhnya.
Oleh : A. Shodiqur R.