Rabu (27/01), Ademos dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan Soft Launching Wisata Pring Beged, salah satu wisata berbasis wisata hutan bambu yang berada di Desa Beged Kec. Gayam Kab. Bojonegoro. Acara yang dilaksanakan secara daring disiarkan langsung melalui kanal Youtube dan aplikasi zoom, mengingat saat ini masih dilakukan pembatasan kegiatan yang berpotensi mengundang orang berkerumun.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Beged, Erdino Trihandoyo. Dalam sambutannya beliau memaparkan sejarah berdirinya Wisata Pring Beged. Desa Beged dari zaman dahulu terkenal dengan kerajian dari bambu.
“Mulai dari perlengkapan rumah tangga, seperti tumbu, tampah, tempat sampah, Banyakpengrajin di Desa Beged yang sudah mencapai pasar di sekitar wilayah Kec. Gayam, Kec. Purwosari dan Kec. Tambakrejo,” ungkap Erdino bangga.
Dari sini kemudian muncul inisiatif dari pemuda Desa Beged untuk membentuk Komunitas Bambu yang dinamakan “Pring Beged”. Komunitas ini di harapkan bisa merangkul para pengrajin bambu untuk berinovasi membuat kerajian yang kekinian yang bisa menambah nilai ekonomi mereka.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bupati Bojonegoro Anna Muawannah. Anna menyampaikan dirinya turut berbangga bahwa Desa Beged bisa menjadi salah satu destinasi desa wisata. Dalam sambutannya Anna menyampaikan, kreativitas dalam memberi nama sebuah sangatlah penting bagi sebuah desa wisata.
“Bambu yang sudah menjadi ciri khas dari Desa Beged ini dikemas dengan bagus dalam Pring Beged,” tutur Anna. Ia menambahkan, semoga sinergi dan kreativitas ini dapat terus dikembangkan, dipertahankan, dan pengelolaannya konsisten sehingga dapat menjadi lumbung penghasilan baru bagi warga Desa Beged.
Camat Gayam, Ir. Agus Hariana Panca Putra, M.Si, dalam penutupan menyampaikan, dirinya menyambut baik dan mendukung adanya Wisata Pring Beged. “Dengan adanya tempat wisata baru di Kecamatan Gayam ini, diharapkan bisa menambah destinasi masyarakat untuk berwisata dan mengenal Kec. Gayam, karena selama ini masyarakat mengenal Gayam sebagai pusat pengeboran minyak dan gas,” tutup Agus.

Agus menambahkan, wisata Pring Beged ini bisa di kolaborasikan menjadi paket wisata Kec. Gayam, bekerja sama dengan desa di sekitar Desa Beged, seperti Desa Bonorejo dengan wisata pemancingan dan Desa Mojodelik dengan Puthuk Kreweng. Beliau berpesan supaya dari masing-masing desa bersinergi untuk memajukan pariwisata di Kecamatan Gayam.
Mulai tahun 2018 ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sudah mulai membangun wisata buatan di Kec. Gayam dengan potensi lokal desa. Salah satunya adalah Desa Beged dengan ciri khas tanaman bambu beged. Kami mencoba memfasilitasi para pemuda kreatif untuk memajukan desa melalui komunitas Pring Beged. Bekerja sama dengan Ademos, EMCL merintis Wisata Pring Beged dan berharap wisata ini bisa menjadi ikon Desa Beged dan Kec. Gayam Khususnya.
“EMCL terus berupaya dalam mendukung masyarakat di sekitar wilayah operasinya melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL yang berfokus pada Pendidikan, Pengembangan Ekonomi dan Kesehatan,” pungkas Ichwan.
Pring Beged adalah bagian dari realisasi komitmen EMCL melalui PPM EMCL yang bersinergi penuh dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Mohammad Kundori selaku ketua Ademos berharap Wisata Pring Beged ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata dan untuk pengelola Pring Beged tetap menjaga kekompakan dan selalu berinovasi untuk wisata Pring Beged menjadi lebih baik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bojonegoro Budiyanto, S. Pd juga turut memberikan arahan dan dukungan untuk Wisata Pring Beged. Beliau bertutur bahwa Bojonegoro masih belum menjadi tujuan wisatawan. Adanya wisata Pring Beged ini diharapkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berlibur di wilayah Kab. Bojonegoro, mengingat letaknya sangat strategis dekat dengan kabupaten Blora dan memiliki akses jalan masuk yang mudah.