Dewan Pengarah Ademos sekaligus Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Go Internasional untuk mengajarkan penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Islami di WSB University Poznan Polandia
ademosindonesia.or.id – Anggun C. Sasmi, Agnez Monica, Iko Uwais dan beberapa yang lain adalah deretan artis yang sudah go Internasional. Ini menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi Bangsa Indonesia. Namun apa jadinya jika hari ini tidak hanya deretan artis saja yang Go Internasional? Rabu (20/6) kemarin tim ademos baru saja mendapatkan kabar bahwa salah satu dewan pengarah Ademos Sri Budi Cantika Yuli mampu Go Internasional. Beliau bukan termasuk deretan artis seperti yang sudah disebutkan di atas, Icha -sapaan akrab perempuan ini- adalah salah satu Dosen D3 Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM. Sesuai dengan profesinya, lawatannya ke luar negeri (Polandia) adalah untuk mengajar. Icha turut mengharumkan nama UMM khususnya dan nama bangsa pada umumnya melalui skill mengajar dan ide-ide cemerlang yang ia telurkan.
Icha merupakan salah satu dosen UMM yang berkesempatan menerima beasiswa bagi staf akademik untuk merasakan mengajar para mahasiswa asing di Eropa. Selama sepekan, Icha diberikan kesempatan untuk mengajar kelas Internasional di WSB University di Poznan, Polandia.
“Jumlah mahasiswa per kelas 15 orang, mereka berasal dari beberapa negara tetangga sekitar polandia, yaitu dari Ukraina, Kenya, Kyrgysztan dan ada yang dari Banglasdesh,” kata Icha melalui keterangan resmi yang diterima tim ademos.
Di WSB University, Icha mengajar sesuai bidang penelitian disertasinya yakni Islamic Work Ethics (Etika kerja yang diterapkan di UMM dan sesuai dengan nilai-nilai islami berlandaskan Alquran dan Hadits), Islamic Human Resource Management (Proses manajemen sumberdaya manusia (MSDM) yang diterapkan di UMM yang sesuai dengan nilai-nilai islami mulai dari sistem rekrutme, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan sistem kompensasi) serta Islamic Organizational Culture (Budaya organisasi yang diterapkan UMM yang sesuai dengan nilai-nilai islami yaitu Shiddiq, amanah, tabligh, farhonah).
“Ini pengalaman yang sangat mengesankan, selain karena mahasiswanya aktif dan mereka banyak tanya, juga karena saya mengajar tentang MSDM Islami dan Budaya Organisasi Islami. Sehingga mereka banyak bertanya tentang perspektif Islam itu seperti apa dan mengapa saya mengaitkan manajemen dengan perspektif Islam. Bagi mereka, apa yang saya ajarkan ini benar-benar hal baru yang menarik,” tutur Icha tentang kesannya ketika mengajar di sana.
Pengalaman dewan pengarah ademos ini menjadi pengalaman menarik yang mampu menginspirasi semua anggota serta kader perjuangan ademos saat ini hingga pewaris perjuangan ademos yang selanjutnya. (adm/ademos)