Penguatan perekonimian di daerah pedesaan, baru-baru ini dirasa bertumpu pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sesuai dengan visi dan misi kepemimpinan Kabupaten Bojonegoro 2019-2024 yang memberi perhatian lebih pada pengembangan BUMDes, Kecamatam Purwosari mengadakan Pelatihan Pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kecamatan Purwosari pada Rabu, 15 Juli 2020 di Pendopo Kecamatan Purwosari.
Latifah Fakhrur atau yang akrab dengan sapaan Fafa, selaku kader Ademos yang menekuni bidang BUMDes turut mengisi materi dan menyampaikan pengalamannya baik dalam pendampingan maupun praktek secara langsung, selain kader ademos, Fafa juga merupakan sekretaris BUMDes Cakra Mandiri Desa Kacangan Kecamatan Tambakrejo, yang menjalankan beberapa unit usaha, diantaranya peternakan ayam petelur, beras kemas, koperasi Usaha, dan beberapa bisnis usaha lainnya. Dalam kesempatan kali ini Fafa mengajak seluruh Desa yang berada di wilayah Kecamatan Purwosari untuk terus meningkatkan semangat dan sungguh-sungguh dalam menggali potensi masing-masing desa, sehingga bisnis usaha yang dikembangkan tidak bersifat gradakan yang berimbis bisnis usaha yang ditekuni tidak berkelanjutan dan berkesinambungan.
Menyikapi pandemi yang terjadi, BUMDes sebenarnya memiliki peluang yang sangat terbuka lebar, terutama dibidang usaha kemandirian pangan, Namun sekali lagi Pengurus BUMDes harus jeli membaca potensi dan peluang pasar. Contoh, BUMDes Pelem akan membangun bisnis usaha peternakan sapi dengan memanfaatkan luasnya Tanah Kas Desa (TKD), atau bisnis pelepah pisang kering yang selama ini sudah ditekuni beberapa warga, sehingga bisa dikembangkan bersama-sama. Namun dalam berbisnis hendaknya BUMDes tidak hadir sebagai pesaing, melainkan saling mendukung.
Turut hadir Evi oktavia mewakili Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro memberikan atensi khusus agar pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diselenggarakan Kecamatan Purwosari berjalan lancar dan menumbuhkan semangat ngopeni BUMDes masing-masing Desa. Senada dengan Koordinator Pendamping Desa bidang Dana Desa, Fathur Rohman, Sangat mengapresiasi acara tersebut, menurutnya, unit usaha BUMDes jika dikelola dengan baik mempunyai potensi yang luar biasa bagi BUMDes, Desa dan masyarakat. “Bagi BUMDes bisa meningkatkan pendapatannya, bagi desa bisa menambah PAD dan bagi masyarakat petani bisa meningkatkan produktivitas pertanian.”
Pada kesempatan yang berbeda, seperti dikutip dari bojonegorokab.go.id, Anna Mu’awanah yang merupakan Bupati Bojonegoro menyampaikan beberapa hal terkait gerakan menyimpan sebagian hasil panen hingga konsep BUMDes mengelola sektor Agrobisnis dan Desa Wisata. Berdasarkan data desa center Jawa Timur juni 2020, tercatat sebanyak 317 BUMDes di Kab. Bojonegoro telah menjalankan berbagai macam unit usaha. “Secara kualitas, BUMDes di Bojonegoro tergolong baik, cukup dan kurang. Sehingga kita perlu memberikan perhatian untuk mendampingi pengelolaan secara administrasi hingga kegiatan,” ujarnya. PR BUMDes Bojonegoro adalah pengelolaan BUMDes belum terfokus di unit usaha tertentu. Sehingga nantinya akan prioritaskan BUMDes untuk memaksimalkan di sektor pertanian dan desa wisata. “Saya berharap, petani nantinya dapat menyisihkan hasil panennya untuk lumbung pangan bagi keluarganya. Sehingga dimusim kemaraupun kita masih memiliki ketersediaan bahan pangan,” pungkasnya. (Uma)