ademosindonesia.or.id – Pendiri serta dewan pengarah Ademos Prof. Dr. Pratikno Msoc. Sc yang hari ini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara menghadiri penandatanganan kerjasama antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Ngawi, Blora dan Kabupaten Bojonegoro atau dikenal dengan kerjasama Wiranegoro, Senin (19/11) bertempat di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro.
Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat Indonesia. Perumusan kebijakan-kebijakan yang dilahirkan, semata-mata bertujuan untuk memberikan kesejahteraan, menanggulangi kemiskinan, mempersempit kesenjangan dan lain sebagainya. Seperti yang dilakukan oleh tiga kabupaten ini. Sadar akan banyaknya kantong-kantong kemiskinan di wilayah perbatasan yaitu wilayah Bojonegoro bagian barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blora Jawa Tengah, tiga kepala daerah ini yaitu Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Bupati Blora Djoko Nugroho, Bupati Bojonegoro Anna Muawwanah sepakat untuk menjalin kerjasama membangun bersama wilayah perbatasan. Jalinan kerjasama ini kemudian disebut dengan perjanjian Wiranegoro.
Dilansir dari mediaindonesia.com bahwa dengan kerjasama ini, pembangunan di wilayah perbatasan yang menjadi kantong kemiskinan dapat digenjot dan dibangkitkan, karena potensi yang ada seperti hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan dapat dibawa keluar ke daerah terdekat dengan hara wajar demikian juga dalam pengadaan barang industri juga jauh lebih murah dibanding selama ini yang dirasakan warga perbatasan.
“Jujur, kegiatan ini tidak masuk agenda protokoler Mensesneg, karena saya tadi habis mendampingi Pak Presiden Jokowi di Lamongan untuk sejumlah agenda kunjungan kerja lantas menuju Bojonegoro untuk menjenguk orang tua,” Kata Pratikno
Bapak mengapresiasi bentuk kerjasama yang dilakukan oleh para kepala daerah ini. Beliau juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi pasti akan senang mendengar kepala daerah yang terus melakukan terobosan seperti ini. Terobosan baru dalam membangun kawasan perbatasan yang sudah dimulai oleh tiga daerah Ngawi, Blora dan Bojonegoro ini dapat menjadi contoh yang baik untuk dilakukan oleh kepala-kepala daerah untuk membangun daerah perbatasan di wilayah kerjanya. (ana/adm)