Sinau Tetanen (Niteni Tandur Nganti Panen) hari ini melakukan panen padi organik dan tasyakuran di Balaidesa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, sabtu (16/04/2016).
Dalam acara tersebut, dihadiri Camat Tambakrejo, Ngasiaji, Kepala Desa Dolokgede, Nunuk Sri Rahayu, beserta perangkat, Public Government Affairs Pertamina EP Cepu (PEPC), Pandu Subiyanto, UPT Pertanian Kecamatan Tambakrejo, Heni Darmanto.
Turut hadir pula Bhabinkamtibmas Dolokgede, Brigadir Agung Prasetyo, Babinsa Dolokgede, Serda Ngajiono, Ketua Ademos, Moh. Kundori, Ketua Gapoktan Dolokgede Makmur, Mohamad Junaidi, STTP Malang yang sedang melakukan penelitian di Kecamatan Tambakrejo, Angga, perwakilan masyarakat, Karang Taruna setempat, perwakilan masyarakat, dan seluruh peserta Sinau Tetanen.
Camat Tambakrejo, Ngasiaji, menuturkan, Sinau Tetanen ini bisa dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran dan pembanding bagi masyarakat yang menanam padi dengan perlakuan konvensional. “Sinau Tetanen ini menyadarkan kita akan pentingnya upaya mengembalikan lagi tingkat kesuburan tanah dengan pupuk organik baik itu limbah ternak ternak atau yang lain,” tuturnya.
Ke depannya, lanjutnya, semoga Dolokgede bisa menjadi contoh inspirasi pertanian organik bagi masyarakat khususnya para petani di wilayah Kecamatan Tambakrejo. “Bila saat ini ditanam disini, semoga petani desa lain juga mau mengembangkannya di desa masing-masing,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Pandu Subiyanto, PGA PEPC. Beliau mengapresiasi Sinau Tetanen ini dan akan mendukung pengembangan Sinau Tetanen ke depannya. “Kami berharap Sinau Tetanen ini tetap diteruskan sehingga ilmu yang didapat bisa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dolokgede berterima kasih kepada Ademos karena telah memberdayakan petani di desanya. “Sinau Tetanen ini mengingatkan saya pada masa lalu yang dalam menanam padi menggunakan limbah ternak, sehingga akan mengembalikan kesadaran masyarakat untuk menjaga tingkat kesuburan tanah,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Ademos sendiri juga menyampaikan bahwa pemberdayaan memang telah menjadi komitmen Ademos. “Ini akan terus kami lakukan agar masyarakat di desa lebih sejahtera secara sosial maupun ekonomi,” sampainya.
“Kami juga berterima kasih kepada peserta Sinau Tetanen yang telah mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan baik. Dengan begitu ke depannya komitmen dalam menjaga kualitas kesuburan tanah dan ekosistem yang ada di alam akan menjadi kesadaran bersama khususnya petani yang ada di Desa Dolokgede ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil panen padi organik yang didapat Sinau Tetanen ini adalah kurang lebih 6,5 kwintal dengan lahan seluas 1.000 m2. Bila melihat hasil panen tersebut, maka akan dipahami bahwa secara hasil padi yang ditanam dengan perlakuan organik yang diterapkan dalam Sinau Tetaten ini setara dengan padi yang ditanam dengan perlakuan konvensional, sehingga dapat diasumsikan bahwa Sinau Tetanen berhasil dalam mempraktekkan ilmu yang dipelajari dalam Sinau Tetanen ini. (Arsyad)