Bojonegoro, 08 April 2017. Perajin batik dampingan Ademos menjadi mentor pelatihan membatik di desa Jelu, kecamatan Ngasem kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yag digelar pada acara silaturahmi rutinan perajin batik Bojonegoro, diikuti 20 orang pemuda-pemudi karang taruna dan ibu rumah tangga desa Jelu, bertempat di gubuk sinau bareng karang taruna desa Jelu RT. 008 RW. 003.
Pelatihan batik digagas oleh Endra Mugi Rahayu selaku salah satu pendamping batik binaan Ademos. Acara ini digelar dalam rangka silaturahmi untuk mempererat rasa persaudaraan sesama perajin batik di lima desa, yaitu desa Bandungrejo, desa Dolokgede, desa Kalisumber, desa Pelem, dan desa Kaliombo. “Melihat semangat belajar pemuda di desa yang tinggi, memberi semangat kami (Ademos) untuk selalu memfasilitasi apa yang mampu kami lakukan. Selain batik kami juga berinisiasi bersama pemuda di desa jelu untuk membangun usaha ekonomi yang berasal dari lokal desa.” Paparnya usai pelatihan itu digelar.
Pelatihan ini dimulai dengan menggambar pola pada secarik kain yag disediakan, lalu mencanting, para peserta menggambar pola menggunakan canting yang telah diisi lilin cair untuk memberi corak pada kain. Usai memberi motif, peserta diajak mencelupkan kain yag cairan warna yang telah diracik, setelah memperoleh warna yag diinginkan, kain dilorot dengan air panas sampai bersih. Tahapan terakir dari pelatihan singkat membatik ini adalah penjemuran. Setelah kering kain batik siap digunakan.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti proses pelatihan pembuatan batik. Hal ini dikarenakan batik adalah salah satu ikon unggulan dari bojonegoro saat ini, apalagi peserta dimentori langsung oleh perajin batik Bojonegoro. Terutama beberapa pemudi yang hadir, Yuliana Febrianti, Fatma Anggi, Siti Hardiyanti dan Iis Ida Rahayu, mereka mengikuti secara detail, bahkan saat acara telah usai mereka masih inginmempelajari batik lebih jauh.
Acara ini juga dihadiri oleh ketua Ademos, Muhammad Kundori. Ademos mendukung setiap kegiatan apalagi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Ademos berharap dengan adanya pengembangan kualitas masyarakat, terutama pemuda sebagai agen perubahan, ujung tombak dan masa depan bangsa, hal ini akan menjadi jembatan untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Jelu, terutama kalangan pemuda untuk membangun usaha ekonomi yang berasal dari lokal desa. (Tsa)