Dalam rangka memeriahkan hari raya Idul Fitri 1437 H. yang jatuh pada Rabu (06/07/2016) kemarin, Ta’mir Masjid Ar-Rahmah Desa Dolokgede mengadakan acara Sinau Bareng Agomo, Mbangun Deso, Nguatke Negoro bersama Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. dan kyai kondang asli Bojonegoro, K. Anwar Zahid, Kamis (07/07/2016).
Digelar di halaman masjid Ar-Rahmah, acara tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat Desa Dolokgede dan sekitarnya. Juga para pejabat pemerintahan setempat, seperti Kapolres Bojonegoro, AKBP WahyuSri Bintoro, Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf. M. Herry Subagyo camat Tambakrejo, Ngasiaji, Kepolsek Tambakrejo, Mohtarom dan Kepala Desa Dolokgede, Nunuk Sri Rahayu.
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., menyampaikan bahwa halal bi halal ini adalah sebagai media silaturahmi bagi seluruh masyarakat. “Semoga dengan ini semakin meningkatkan tali silaturahmi di antara kita semua,” arahnya
Sementara itu, K. Anwar Zahid dalam ceramahnya menyampaikan untuk mengajak masyarakat mengambil hikmah dari bulan Ramadhan yang telah lewat.
“Ibarat beras, sebelum bulan puasa kita adalah gabah yang kemudian digiling dengan puasa pada bulan Ramadhan, sehingga ketika sudah menjadi beras jangan sampai beras itu kemudian bisa dimakan dan mengenyangkan,”
Namun ada juga yang tidak menjadi beras, yaitu tetap menjadi ganah (bahasa jawa: las) dan beras remuk (bahasa jawa: meniran), yang pasti aka dibuang.
Begitu halnya juga kita, jika kita setelah digiling malah menjadi las meniran maka kita akan dibuang ke neraka.
Halal bi halal dan Sinau Bareng Mensesneg sendiri merupakan agenda rutin pada momen idul fitri setiap tahunnya. Namun berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan di Gelanggang Olahraga (GOR) Grade Desa Dolokgede, khusus untuk tahun ini kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman masjid Ar-Rohman Pratikno memaparkan bahwa dipilihnya masjid Ar-Rahmah sebagai lokasi halal bi halal dan sinau bareng adalah selain tujuan utamanya yaitu memeriahkan hari raya idul fitri 1437 H., namun juga untuk memperkenalkan masjid Ar-Rohmah sebagai masjid percontohan dengan konsep eco-preneurial mosque.
“Masjid ini dibangun dengan pemikiran awal untuk meneladani nabi yang menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan-kegiatan ekonomi, sehingga dengan kondisi stag/tetap yang memprihatinkan dimana mayoritas masyarakat menggantungkan keberlangsungan hidupnya dengan bertani dengan mengharapkan sektor tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai ketua Ademos tersebut.
Masjid ini, lanjutnya, selain sarana ibadah dan pendidikan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. (hablu minallah) serta meningkatkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, masjid Ar-Rohman juga mempunyai misi sebagai masjid percontohan ramah lingkungan (eco-moaque), pelayanan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan merangsang berkembangnya kewirausahaan (preneurial-mosque).
Selain itu, Pratikno juga memperenalka yayasan barunya yang bernama, Yayasan Kariman Kasminah (Yakaka).
“Yakaka diambil dari nama kedua orang tua saya,” ujarnya.
Konsenstrasi dari yayasan ini adalah mengurusi bidang pendidikan, seperti beasiswa bagi siswa kurang mampu, yang pandai, perbaikan sekolah dan peningkatan kualitas tenaga pendidik.
“Semoga itu semua bisa terwujud sehingga cita-cita tentang meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” pungkasnya.